Menginjak tahun 2021, pandemi Covid-19 ternyata belum usai. Sekitar sebulan lebih, umat muslim akan menyambut hari raya Idul Adha. Untuk menyambutnya, tentu dibutuhkan persiapan, salah satunya memahami tata cara shalat Idul Adha yang baik dan benar.
Pada dasarnya tata cara shalat Idul Adha di masa pandemi sama seperti biasanya, hanya saja harus memperhatikan protokol kesehatan. Pelaksanaan shalat Id bisa dilakukan di masjid atau pun tanah terbuka. Adapun yang kondisinya sangat tidak memungkinkan, maka pelaksanaan bisa dilakukan di rumah secara berjamaah. Untuk lebih rincinya, mari simak informasi berikut ini!
Umat muslim memiliki dua hari raya besar yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Selepas melaksanakan Idul Fitri, satu bulan kemudian, umat muslim akan menyambut hari raya lainnya yaitu Idul Adha. Pengertian Shalat Idul Adha kadang disebut juga dengan hari raya kurban.
Pada dasarnya tata cara shalat Idul Adha, baik dari syarat hingga rukun shalat hampir serupa dengan shalat lainnya. Begitu pun terkait hal yang membatalkan atau pun yang disunnahkan untuk dilakukan. Sama halnya menyambut Idul Fitri, kala Idul Adha tiba, semua umat muslim menggemakan kalimat takbir.
Lalu, bagaimana hukum melaksanakan shalat Idul Adha? Baik shalat Idul Fitri maupun Idul Adha hukumnya sama yaitu Sunnah Muakkad. Salah satu shalat yang sangat dianjurkan untuk dilakukan, kesunnahan yang dikuatkan.
Dalam pelaksanaannya, terdapat ketentuan shalat Idul Adha yang perlu Anda ketahui. Pelaksanaan shalat Idul Adha memiliki teknis yang berbeda dengan shalat lima waktu. Umumnya didahului adzan dan iqamah, tapi shalat Idul Adha tidak demikian.
Shalat Idul Adha sangat dianjurkan untuk dilaksanakan lebih awal. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan untuk memberikan waktu yang lebih luas, bagi siapa saja umat muslim yang hendak berkurban.
Untuk pelaksanaan shalat Idul Adha dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Lebih tepatnya dimulai sejak matahari terbit hingga tergelincirnya matahari. Namun, seperti yang disinggung sebelumnya, shalat Idul Adha diajurkan untuk dilaksanakan lebih awal untuk memberi keluasan bagi yang berkurban.
Ketentuan tersebut sangat berbanding terbalik dengan tata cara shalat Idul Fitri yang harus diundur. Hal ini dikarenakan memberikan kesempatan bagi kaum muslimin yang belum menunaikan zakat fitrah.
Adapun untuk tempat pelaksanaannya, bisa dilaksanakan di tanah lapang atau pun masjid. Namun, mengingat di tengah masa pandemi, jika memang kondisinya tidak memungkinkan, boleh dilaksanakan di rumah. Kalau pun dilaksanakan di masjid atau pun tanah lapang secara berjamaah, harus memperhatikan protokol kesehatan.
Terdapat beberapa hal yang disunnahkan untuk dilakukan sebelum shalat Idul Adha. Disunnahkan untuk membaca takbir, tahlil, dan tahmid dari mulai wkatu Subuh pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) sampai waktu Ashar, hari Tasyrik (tanggal 13 Dzulhijjah).
Semua kaum muslimin disunnahkan untuk mandi, berhias, memakai pakaian paling bagus, memakai wewangian. Selain itu, sebelum shalat Idul Adha disunnahkan untuk tidak makan atau pun minum terlebih dahulu. Sebaliknya, makan dan minum bisa dilakukan sesudah shalat idul Adha. Hal yang perlu diperhatikan lagi yaitu berangkat menuju tempat shalat Id dengan jalan pulang yang berbeda.
Pelaksanaan shalat Idul Adha dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah. Shalat Idul Adha terdiri dari dua rakaat yang selanjutnya dilanjutkan dengan khutbah, sesuai tata cara khutbah Idul Adha. Masing-masing rakaat harus dilanjutkan dengan takbir.
Jumlah takbir shalat Idul Adha pada rakaat pertama sebanyak tujuh kali. Lalu, pada rakaat kedua, dilanjutkan dengan takbir sebanyak lima kali. Setiap takbir disunnahkan membaca kalimat tasbih, tahmid dan tahlil. Selanjutnya, dilakukan rukun shalat seperti halnya yang dilakukan pada jenis shalat lainnya. Adapun tata cara shalat Idul Adha, lebih lengkapnya sebagai berikut:
Apapun jenis shalatnya, harus diawali dengan niat. Begitu pun halnya tata cara shalat Idul Adha harus didahului dengan niat terlebih dahulu. Adapun lafalnya yakni sebagai berikut:
“ushallî rak‘ataini sunnata li ‘îdil adlhâ” “imâman” atau “makmûman” lillahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi imam/ makmum) karena Allah ta’ala.”
Lafal niat diucapkan sesuai kondisi Anda, apakah menjadi imam atau makmum. Jika memang tidak memungkinkan untuk berjamaah, Anda juga bisa menggantinya dengan niat shalat munfarid. Hal demikian lebih baik dari pada tidak sama sekali.
Sama halnya dengan shalat lima waktu, setelah niat haris dilanjutkan dengan takbiratul ihram. Lanjutkan dengan membaca doa iftitah, lalu dilanjutkan dengan takbir sebanyak tujuh kali untuk rakaat pertama. Setiap takbir, dianjurkan untuk membaca:
الله٠أَكْبَر٠كَبÙيرًا، وَالْØÙŽÙ…ْد٠لÙلّٰه٠كَثÙيرًا، ÙˆÙŽØ³ÙØ¨Ù’ØÙŽØ§Ù†ÙŽ Ø§Ù„Ù„Ù‡Ù Ø¨Ùكْرَةً وَأَصÙيلًا
Artinya: “Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Bisa juga membaca kalimat berikut:
Ø³ÙØ¨Ù’ØÙŽØ§Ù†ÙŽ Ø§Ù„Ù„Ù‡Ù ÙˆÙŽØ§Ù„Ù’ØÙŽÙ…ْد٠لÙلّٰه٠وَلاَ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‡ÙŽ Ø¥Ùلاَّ الله٠وَالله٠أَكْبَرÙ
Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.”
Selanjutnya, baca surat Al-Fatihah yang terdiri dari tujuh ayat. Seperti halnya dengan shalat lainnya, setelah surat Al-Fatihah, bacalah surat lainnya, dianjurkan untuk membaca surat Al-A’la. Adapun tata cara shalat Idul Adha lainnya dilakukan sesuai rukun shalat pada umumnya. Hal ini mencakup ruku’ sujud, duduk di antara dua sujud hingga diakhiri dengan salam.
Lanjutkan dengan rakaat kedua yang harus disertai dengan takbir. Hanya saja jumlah takbir pada rakaat kedua hanya sebanyak lima kali. Lalu, setiap takbir yang diucapkan, dianjurkan untuk melafalkan kalimat yang telah disebutkan sebelumnya.
Pada rakaat kedua ini, setelah bacaan surat Al-Fatihah dianjurkan untuk membaca surat Al-Ghasyiyah. Lanjutkan dengan ruku, sujud, hingga diakhiri dengan salam. Lakukan secara tertib, mulai dari niat hingga diakhiri dengan salam.
Tata cara shalat Idul Adha lainnya yaitu setelah salam, setiap jamaah tidak boleh terburu-buru untuk pulang. Namun, Anda harus mendengarkan khutbah Idul Adha terlebih dahulu sampai selesai. Banyak hikmah yang bisa diambil dari khutbah yang Anda dengarkan. Maka dari itu, selagi ada kesempatan, manfaatkan dengan baik momen terbaik Anda.
Demikianlah ulasan terkait tata cara shalat Idul Adha yang perlu dipahami dengan baik. Dalam mencegah penyebaran virus Covid-19, jika shalat Id dilaksanakan di masjid, umumnya harus membawa peralatan sendiri, misalnya sajadah. Setiap kaum muslimin diharapkan membawa sajadah dari rumah masing-masing.
Jika Anda belum memilikinya, bisa memilih produk terbaik di Hijab.id. Selain itu, Anda juga memilih produk lainnya, seperti halnya busana muslim atau pun mukena yang akan digunakan saat shalat Id. Setiap produk yang disuguhkan bisa dipilih sesuai selera Anda.
Hijab.id salah satu paltform yang bisa menjadi solusi untuk memenuhi perlengkapan shalat Id Anda. Ketika setiap perlengkapan shalat disiapkan dengan baik, maka shalat pun bisa Anda lakukan dengan nyaman.
Silakan hubungi kami untuk informasi lebih lanjut:
![]() | : 0818-0749-7777 |
![]() | : 0818-0748-7777 |
HIJAB.ID
Ruko Puri Dago no. A3
Jl. Terusan Jakarta, Antapani, Bandung 40293
Jawa Barat - Indonesia
Pembeli dari Surabaya membeli hijab
Pembeli dari Makasar membeli hijab
Pembeli dari Jakarta membeli voal plain
Pembeli dari Surabaya membeli Headloop Mask
Pembeli dari Bekasi membeli hijab
Pembeli dari Bengkulu membeli hijab
Pembeli dari Bandung membeli hijab
Pembeli dari Medan membeli hijab
Pembeli dari Cirebon membeli hijab
Pembeli dari Bandung membeli Hijab Instan
Pembeli dari Jakarta membeli Hijab Instan
Pembeli dari Jakarta membeli Homewear
Pembeli dari Jakarta membeli hijab
Pembeli dari Semarang membeli hijab
Pembeli dari Lombok membeli hijab
Pembeli dari Jakarta membeli Headloop Mask
Pembeli dari Bali membeli hijab
Pembeli dari Jakarta membeli hijab
Pembeli dari Bogor membeli hijab
Pembeli dari Palembang membeli Hijab Instan
Pembeli dari Bekasi membeli Hijab Instan
Pembeli dari Jakarta membeli hijab
Pembeli dari Samarinda membeli Hijab Instan
Pembeli dari Yogyakarta membeli hijab
Pembeli dari Riau membeli Hijab Instan
Pembeli dari Tangerang membeli hijab
Pembeli dari Depok membeli Hijab Instan
Pembeli dari Samarinda membeli voal plain
Pembeli dari Bekasi membeli Hijab Instan
Pembeli dari Purwakarta membeli Hijab Instan
Pembeli dari Aceh membeli Hijab
Pembeli dari Lombok membeli Hijab Instan
Pembeli dari Samarinda membeli hijab
Pembeli dari Lampung membeli Hijab Instan
Pembeli dari Medan membeli hijab
Pembeli dari Jakarta membeli Hijab Instan
Pembeli dari Lampung membeli hijab
Pembeli dari Surabaya membeli hijab
Pembeli dari Tangerang Selatan membeli hijab